Pangkalpinang, FKWB – Pada momentum peringatan HUT ke-49 Perumda Tirta Pinang, Penjabat Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama, mengumumkan sebuah langkah penting dalam meningkatkan kinerja dan jangkauan pelayanan PDAM Tirta Pinang. Salah satu kebijakan yang diambil adalah mengganti logo lama yang selama ini menggunakan simbol nasional, menjadi logo baru yang mencerminkan identitas lokal. Langkah ini bertujuan untuk memberikan semangat baru dan memperluas jaringan pelanggan, khususnya di wilayah-wilayah yang belum terjangkau oleh layanan Tirta Pinang.
Menurut Budi Utama, perubahan logo ini sangat penting untuk memberikan identitas baru yang lebih sesuai dengan karakteristik daerah. Dalam penjelasannya, Budi menyebutkan bahwa logo lama bersifat nasional dan sudah saatnya diubah untuk mencerminkan semangat baru bagi PDAM Tirta Pinang.
“Perubahan logo ini akan memberikan angin segar bagi Tirta Pinang, terutama dalam menjangkau wilayah yang belum terlayani,” ungkapnya pada malam puncak peringatan HUT PDAM Tirta Pinang yang diadakan di kantor Perumda Tirta Pinang, Sabtu (19/10/2024).
Selain penggantian logo, Budi Utama juga menyampaikan rencana Pemerintah Kota Pangkalpinang untuk meningkatkan sistem monitoring PDAM Tirta Pinang melalui digitalisasi. Penggunaan teknologi digital akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari kecamatan yang memiliki pelanggan terbanyak.
“Kami telah melakukan studi banding ke Kabupaten Tangerang, yang sudah menerapkan sistem digital. Hasilnya sangat luar biasa, dan kami yakin dapat mengimplementasikan hal yang sama di Pangkalpinang,” kata Budi dengan penuh keyakinan.
Transformasi dari teknologi analog ke digital ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan, terutama dalam memantau penggunaan air dan mendeteksi kebocoran lebih cepat. Dengan dukungan infrastruktur yang ada, seperti gedung dan jangkauan layanan yang semakin luas, Budi yakin PDAM Tirta Pinang akan mampu meniru kesuksesan Kabupaten Tangerang dalam menerapkan digitalisasi.
Pada kesempatan yang sama, Budi Utama juga memberikan apresiasi kepada Perumda Tirta Pinang atas inisiatif mereka dalam memberikan penghargaan kepada pelanggan setia yang telah menggunakan layanan Tirta Pinang selama bertahun-tahun.
“Langkah ini sangat penting untuk mempertahankan loyalitas pelanggan dan sebagai bentuk penghargaan kepada mereka yang telah mendukung Tirta Pinang selama ini,” tambah Budi.
Plt Direktur Perumda Tirta Pinang, Agus Salim, mengakui bahwa salah satu tantangan terbesar yang dihadapi PDAM Tirta Pinang saat ini adalah keterbatasan sumber air baku. Namun demikian, Agus menyebutkan bahwa dalam setahun terakhir, Tirta Pinang berhasil menekan tingkat kebocoran air hingga 40 persen. Penurunan kebocoran ini memungkinkan perusahaan menambah hingga 5000 sambungan baru bagi rumah tangga.
“Kami optimis bahwa dengan terus menekan angka kebocoran hingga 25 persen, kami masih mampu menambah sambungan rumah tangga hingga 5000 pelanggan lagi,” jelas Agus. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi masyarakat Pangkalpinang yang masih belum mendapatkan akses air bersih secara optimal.
Untuk mengatasi masalah keterbatasan sumber daya air baku dan memperluas jangkauan layanan, Pemerintah Kota Pangkalpinang telah menyiapkan alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 11 miliar. Dana ini akan digunakan untuk pembangunan jaringan baru yang direncanakan akan rampung pada tahun 2025. Agus Salim menyatakan bahwa dengan tambahan dana ini, PDAM Tirta Pinang akan mampu memenuhi kebutuhan air lebih dari 5000 pelanggan baru.
“Kami berharap dengan dana DAK yang ada, kami bisa segera membangun jaringan baru dan memastikan sumber daya air baku mencukupi kebutuhan pelanggan yang terus bertambah,” imbuh Agus.(*)