Pangkalpinang, FKWB – Penjabat (Pj) Walikota Pangkalpinang, Budi Utama, mengajak generasi muda untuk aktif melestarikan seni dan budaya kota Pangkalpinang. Seruan ini disampaikan oleh Budi Utama saat membuka pagelaran seni bertajuk “Kelekak” yang diadakan oleh Sanggar Seni Cikar di Taman Wilhelmina Taman Sari Pangkalpinang, Sabtu, (10/8/2024).
Dalam acara ini, Budi Utama menekankan pentingnya peran generasi muda dalam mempertahankan dan mengembangkan warisan budaya lokal yang menjadi identitas kota tersebut.
Budi Utama menegaskan bahwa Taman Sari Pangkalpinang adalah tempat yang tepat bagi generasi muda untuk mengekspresikan kreativitas mereka melalui seni budaya. Dalam sambutannya, ia mengapresiasi inisiatif yang dilakukan oleh berbagai sanggar seni di kota ini, termasuk Sanggar Cikar, yang terus berkomitmen untuk menjaga kelangsungan budaya lokal.
“Melalui Sanggar Cikar dan sanggar-sanggar lainnya, mari kita bersama-sama membangun dan melestarikan budaya kita. Saya pribadi akan mendorong putri saya yang menyukai seni tari untuk bergabung dalam salah satu sanggar seni di sini,” ujar Budi Utama, menunjukkan dukungannya yang nyata terhadap seni tari sebagai bagian integral dari budaya Pangkalpinang.
Sebagai bentuk apresiasi, Budi Utama juga menyampaikan terima kasih kepada Sanggar Cikar yang telah berhasil menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap seni dan budaya lokal, khususnya dalam bidang seni tari. Menurutnya, pelestarian budaya melalui seni tari merupakan indikator kemajuan pembangunan di kota Pangkalpinang.
“Kemajuan dalam bidang seni budaya adalah cerminan dari perkembangan kota kita. Saya berharap pagelaran seperti ini tidak hanya diadakan sekali, tetapi bisa dilakukan secara rutin. Idealnya, acara seperti ini dapat digelar enam kali dalam setahun,” tambahnya.
Budi Utama juga memberikan arahan kepada jajarannya untuk menyediakan fasilitas yang memadai di Taman Wilhelmina, seperti penerangan yang baik, sehingga tempat tersebut dapat digunakan untuk latihan seni hingga malam hari. Ia menekankan pentingnya kondisi yang kondusif bagi para seniman muda untuk berlatih dan mengembangkan bakat mereka.
“Tempat ini harus terang, dan lampu boleh dimatikan jam 2 malam ketika semua orang sudah selesai beraktivitas. Bagi teman-teman yang latihan sore, jangan ragu untuk meminta minum di rumah dinas walikota,” tambahnya, memberikan dukungan penuh bagi para pelaku seni yang membutuhkan fasilitas selama mereka berkegiatan.
Dengan adanya acara seperti ini, diharapkan generasi muda semakin menyadari pentingnya melestarikan warisan budaya yang telah ada sejak lama. Budaya adalah identitas sebuah daerah, dan generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga agar identitas tersebut tetap hidup dan berkembang seiring waktu.
“Melalui seni, kita bisa mengenalkan dan menanamkan rasa cinta terhadap budaya lokal kepada anak-anak kita. Mereka adalah penerus yang akan menjaga keberlanjutan budaya kita,” ujar Budi Utama.(RE)