Pangkalpinang, FKWB – Pj Walikota Pangkalpinang, Budi Utama, menyampaikan pesan penting kepada masyarakat Kampung Mleset, Kelurahan Ketapang, Kecamatan Pangkalbalam, untuk terus melestarikan tradisi Nganggung, sebuah tradisi yang telah berjalan selama lebih dari 17 tahun. Pesan ini disampaikan saat beliau menghadiri acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1445 H/2024 M.Senin (16/9/2024).
Tradisi Nganggung merupakan salah satu warisan budaya khas masyarakat Bangka Belitung yang sudah berlangsung secara turun-temurun. Kegiatan ini menjadi bagian tak terpisahkan dalam memperingati berbagai hari besar keagamaan, termasuk Maulid Nabi Muhammad SAW. Tradisi ini mencerminkan kebersamaan dan semangat gotong royong masyarakat, di mana setiap keluarga membawa makanan untuk dinikmati bersama-sama di masjid atau tempat ibadah.
Budi Utama dalam kesempatan tersebut mengajak seluruh warga untuk menjaga dan melestarikan tradisi ini sebagai bagian dari identitas budaya orang Bangka.
“Nganggung adalah warisan budaya yang harus kita jaga. Ini bukan sekadar tradisi, tapi juga lambang kebersamaan masyarakat kita. Di tengah modernisasi, kita harus tetap menghormati dan melestarikan warisan leluhur kita,” kata Budi.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu momen penting bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk di Kota Pangkalpinang. tradisi Nganggung menjadi sarana yang memperkuat ikatan sosial masyarakat dan memperdalam makna spiritual dalam perayaan keagamaan. Budi Utama menegaskan bahwa perayaan Maulid Nabi tidak hanya sekadar peringatan sejarah, tetapi juga ajang untuk merefleksikan dan meneladani ajaran Rasulullah SAW.
“Momentum peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini harus terus dijaga. Jangan sampai hilang, tetap harus dilestarikan, termasuk dengan budaya Nganggung-nya. Kita harus menelusuri sejarahnya, karena ini adalah sesuatu yang sudah jarang di Kota Pangkalpinang,” tambah Budi.
Pj Walikota Pangkalpinang juga menekankan pentingnya inovasi dalam melestarikan tradisi Nganggung. Meskipun tradisi ini sudah berlangsung lama, menurut Budi, perlu adanya variasi dan adaptasi agar tetap relevan di era modern.
“Pangkalpinang harus berbeda, dengan kampung-kampung yang unik. Ke depan, tradisi ini bisa divariasikan lagi supaya lebih menarik dan tetap diminati oleh generasi muda,” ujar Budi.
Dengan terus menjaga tradisi ini, warga dapat mempertahankan jati diri sebagai orang Bangka yang menghargai warisan leluhur. Budi juga menegaskan pentingnya generasi muda untuk memahami dan melestarikan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam tradisi ini.
“Melalui peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini, kita diingatkan untuk tidak hanya memperingati sejarah, tetapi juga menjalani kehidupan sesuai dengan syariat yang diajarkan Rasulullah SAW. Semoga dengan meneladani suri tauladan beliau, kita semua dapat mendapatkan syafaat di Yaumil Akhir,” tutur Budi.(*)