Pangkalpinang, FKWB – Setelah upacara pengibaran Bendera Merah Putih dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, Penjabat (Pj) Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama, melakukan peresmian kembali Pal 0 Km Kota Pangkalpinang. Sabtu (17/8/2024).
Pal ini memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagi masyarakat Pangkalpinang dan Bangka Belitung, karena titik nol tersebut menjadi penanda awal pembangunan kota.
Pal 0 Km Pangkalpinang yang terletak di depan halaman Gereja GPIB Maranatha adalah simbol sejarah yang telah lama dikenal oleh masyarakat. Pal ini sebelumnya sempat dipindahkan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional untuk keperluan pembangunan, namun setelah dilakukan pengkajian ulang, peletakannya dikembalikan sesuai lokasi asalnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan pentingnya melestarikan sejarah kota Pangkalpinang dan menjaga warisan budaya.
Menurut Ahmad Elvian, Ketua Tim Cagar Budaya Kota Pangkalpinang sekaligus Sekretaris DPRD Kota Pangkalpinang, peletakan kembali Pal 0 Km ini tidak dilakukan sembarangan.
“Kami telah melakukan kajian mendalam mengenai nilai sejarah dan posisi geografis titik nol ini. Berdasarkan hasil kajian tersebut, kami serahkan kepada Pj Wali Kota Pangkalpinang untuk dipertimbangkan,” ujar Ahmad Elvian.
Ahmad Elvian menambahkan bahwa pelestarian titik nol ini sangat penting bagi masyarakat, karena selain sebagai penanda awal pembangunan kota, juga mengandung nilai sejarah yang tidak ternilai bagi Pangkalpinang dan Bangka Belitung.
Peletakan kembali Titik Nol Km Pangkalpinang ini merupakan bagian dari upaya Budi Utama sebagai Pj Wali Kota dalam melestarikan sejarah dan budaya kota. Dalam keterangannya kepada media, Budi Utama menyatakan bahwa gagasan untuk mengembalikan titik nol ini muncul setelah melakukan inventarisasi sejarah yang berada di sekitar rumah dinas Wali Kota dan lokasi-lokasi penting lainnya.
“Ketika saya bersama Pak Ahmad Elvian melakukan inventarisasi, kami menemukan banyak sekali sejarah penting yang perlu dilestarikan. Salah satunya adalah Pal 0 Km ini, yang memiliki arti khusus bagi Pangkalpinang. Kami memutuskan untuk meletakkannya kembali di lokasi semula, bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI,” ujar Budi Utama dengan penuh semangat.
Keputusan untuk mengembalikan Pal 0 Km ini, menurut Budi Utama, bukan hanya sekedar pengembalian fisik. Ini merupakan simbol penghormatan kepada sejarah panjang Pangkalpinang, sebuah langkah yang diambil untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya menjaga warisan leluhur dan nilai-nilai sejarah.(*)