Pangkalpinang, FKWB – Pemerintah Kota Pangkalpinang menggelar launching program “Merdeka Stunting” yang diselenggarakan secara kolaboratif bersama ASN Berakhlak, bersamaan dengan acara Gowes Kemerdekaan di Tugu Kemerdekaan Taman Sari (Wilhelmina Park), Kota Pangkalpinang. Minggu (18/8/2024).
Acara ini merupakan bagian dari upaya kota untuk mempercepat penurunan angka stunting, yang telah menjadi salah satu isu prioritas pemerintah setempat.
Penjabat Wali Kota Pangkalpinang, Budi Utama, menyatakan bahwa acara ini merupakan inisiatif yang muncul dari kerja sama berbagai pihak, termasuk Korpri dan Sekretaris Daerah.
“Pagi ini kita bisa melaksanakan launching Merdeka Stunting sekaligus Gowes Kemerdekaan di Kota Pangkalpinang, acara ini dimulai dari Korpri, pak Sekda dan kawan-kawan serta teman-teman Kiping, akhirnya kita create menjadi program Merdeka Stunting,” ucapnya dengan semangat.
Sebagai bagian dari langkah nyata dalam program ini, Pemerintah Kota Pangkalpinang menyerahkan sebanyak 17.846 butir telur kepada 117 Posyandu di lingkungan kota. Distribusi telur ini ditargetkan sebagai upaya meningkatkan gizi anak-anak yang mengalami stunting, dengan harapan dapat menurunkan angka stunting di Pangkalpinang hingga 9,16% pada tahun 2024.
Program ini tidak hanya satu kali, melainkan akan berlangsung secara berkelanjutan. Setiap bulan, sesuai jadwal Posyandu masing-masing, pemerintah akan mendistribusikan telur kepada anak-anak yang membutuhkan.
“Nanti setiap bulan akan memberikan telur sesuai dengan jadwal Posyandu masing-masing, dan sesuai jumlah anak stunting,” ujar Budi Utama.
Tidak hanya fokus pada pemberian gizi, Pemerintah Kota Pangkalpinang juga memberikan apresiasi kepada Kader Posyandu dengan meningkatkan honor mereka sebesar Rp 100.000 per bulan mulai 1 Oktober.
“Namun kita kerja harus ikhlas untuk Kota Pangkalpinang, Pangkal Kemenangan, bismillah,” tambah Budi Utama, mengajak semua pihak untuk bekerja dengan tulus demi kesejahteraan kota.
Sebagai bentuk keseriusan mengentaskan stunting ini Budi Utama beserta istri juga menjadi orang tua asuh dengan menyumbang uang 1 juta rupiah untuk dibelikan telur dan dibagikan telur kepada anak-anak penderita stunting.
“saya dan ibu satu bulan 1 juta, tinggal nanti pak Agustu kadis Pemberdayaan perempuan perlindungan anak dan KB yang meramunya seperti apa,” tambah Budi.
Pj ketua PKK kota Pangkalpinang Yuniar Putia Rahma selaku pembina posyandu menyebut tugas orang tua asuh adalah mengawal perkembangan dan pertumbuhan anak-anak yang terkena stunting.
“tugas kita mengawal perkembangan dan pertumbuhan si anak, secara teknis akan diatur oleh P3KB, mulai dari data stunting, sasarannya dari 117 posyandu itu yang mana saja anak-anak yang terkena stunting,” ucap Yuniar.
Yuniar mengaku senang dapat berkolaborasi dengan ASN dalam mengentaskan stunting di kota pangkalpinang. dan berharap presentase angka stunting dapat menurun dratis mencapai target yang di harapkan.(*)