FKWB – Kain Cual merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang berasal dari daerah Bangka Belitung. Sejarah kain ini sangat erat kaitannya dengan kebudayaan Melayu yang berkembang di wilayah tersebut. Menurut catatan sejarah, kain Cual telah ada sejak abad ke-18 dan sering digunakan oleh kaum bangsawan sebagai simbol status sosial. Kain ini sendiri memiliki motif yang khas dan berbeda dari batik pada umumnya, dengan perpaduan antara motif flora dan fauna yang unik.
Kain tenun Cual sering digunakan dalam berbagai upacara adat, seperti pernikahan. Pengantin memakai kain ini sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan.
Kain ini juga menjadi oleh-oleh khas bagi wisatawan yang berkunjung. Keindahannya menarik minat banyak orang untuk membawanya sebagai kenang-kenangan.
Pembuatan kain cual memerlukan keterampilan khusus dan proses yang cukup panjang. Berikut adalah langkah-langkah dalam pembuatannya:
- Pemilihan Bahan: Bahan dasar yang digunakan biasanya adalah sutra atau katun berkualitas tinggi. Pemilihan bahan ini sangat penting untuk memastikan kualitas dan keindahan kain.
- Pencelupan Warna: Proses ini melibatkan penggunaan pewarna alami yang diekstraksi dari tumbuh-tumbuhan. Pewarna alami ini memberikan warna yang lebih tahan lama dan ramah lingkungan.
- Pencantingan: Tahap ini adalah proses menggambar motif pada kain menggunakan malam (lilin). Motif yang digambar haruslah simetris dan detail untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
- Pengikatan: Setelah motif digambar, kain diikat dengan benang pada bagian-bagian tertentu untuk mencegah pewarna meresap ke seluruh kain. Teknik ini mirip dengan teknik ikat celup pada umumnya.
- Pewarnaan: Kain yang sudah diikat kemudian dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Proses ini bisa dilakukan beberapa kali untuk mendapatkan gradasi warna yang diinginkan.
- Pengeringan dan Pelepasan Ikatan: Kain yang sudah dicelup dikeringkan terlebih dahulu sebelum ikatan dibuka. Setelah ikatan dibuka, akan terlihat motif yang dihasilkan dari proses pencantingan dan pewarnaan.
Motif yang terdapat pada kain Cual sangat beragam, namun yang paling populer adalah motif flora dan fauna. Setiap motif memiliki makna tersendiri yang mencerminkan filosofi hidup masyarakat Bangka Belitung.
Kain Cual tidak hanya digunakan sebagai pakaian sehari-hari, tetapi juga dalam berbagai upacara adat dan acara penting. Pada acara pernikahan misalnya, kain ini digunakan oleh pengantin sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan. Selain itu, kain ini juga sering dijadikan sebagai oleh-oleh khas bagi wisatawan yang berkunjung ke Bangka Belitung.
Kain Cual merupakan salah satu warisan budaya yang sangat berharga dari Bangka Belitung. Keunikan motif dan proses pembuatannya menjadikan kain ini memiliki nilai estetika yang tinggi. Dengan berbagai upaya pelestarian yang dilakukan, kita berharap kain Cual dapat terus dikenal dan dicintai oleh masyarakat Indonesia maupun internasional.(*)