Permainan Tradisional Bangka Belitung
FKWB – Adu Kerito Surong adalah salah satu karya budaya dari Provinsi Bangka Belitung yang telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Takbenda Indonesia pada tahun 2015.
Kerito Surong bukan sekadar permainan rekreatif yang mengutamakan kecepatan, keterampilan, ketangkasan, dan keseimbangan, tetapi juga mengandung pesan kebersamaan masyarakat Bangka.
Awalnya, Kerito Surong dikenal sebagai alat transportasi masyarakat. Kendaraan ini pada zaman Hindia Belanda digunakan sebagai alat pengangkut timah di wilayah sekitar tambang timah di daerah Muntok oleh masyarakat Tionghoa.
Kerito Surong menjadi alat transportasi untuk mengangkut berbagai barang dan orang-orang. Masyarakat asli Melayu Bangka yang melihat penggunaan Kerito Surong sebagai moda transportasi kemudian memanfaatkannya sebagai alat angkut hasil pertanian lada, kolang-kaling, mangga, dan juga kayu bakar.
Kerito Surong kemudian sering digunakan oleh penduduk untuk mengangkut hasil panen lada ke tempat perendaman di sungai. Suka ria sehabis panen lada disambut dengan kegembiraan menaiki Kerito Surong.
Inilah awal kemunculan permainan Adu Kerito Surong yang diangkat melalui kegiatan sehari-hari petani lada yang membuat suasana panen lada penuh kegembiraan
Cara bermainnya pun satu tim secara bergantian mendorong Kerito Surong mencapai garis finish dalam dua putaran, di mana satu orang duduk di atas kereta dan satunya lagi berposisi sebagai pendorong kereta.
Mereka pun harus melewati rintangan kayu balok sepanjang dua meter, papan tiga meter, lalu mengambil kayu estafet sebelum meliuk-liuk lintasan yang zig-zag. Dalam sekali tanding, dua regu saling beradu kecepatan dan ketangkasan mencapai garis finish, yang tercepat pun akan menjadi pemenang.
Dengan adanya permainan tradisional seperti Adu Kerito Surong, generasi muda dapat tetap terhubung dengan warisan budaya mereka dan memperkuat rasa kebersamaan dalam masyarakat.
Permainan ini tidak hanya memberikan kesenangan dan tantangan fisik, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai kebersamaan, sportivitas, dan semangat persaudaraan.(*)