FKWB – Bangka Barat, dengan kekayaan budaya dan tradisi yang diwariskan turun-temurun, menjadi salah satu destinasi yang menarik untuk dikunjungi. Salah satu acara budaya yang sangat dinantikan oleh masyarakat setempat dan wisatawan adalah Pesta Budaya Tujuh Likur di Desa Mancung. Acara ini tidak hanya menampilkan keindahan budaya lokal tetapi juga menjadi momen yang penuh dengan kebersamaan dan kegembiraan.
Pesta Budaya Tujuh Likur merupakan tradisi yang telah berlangsung selama puluhan tahun di Desa Mancung. Istilah “Tujuh Likur” berasal dari bahasa Melayu yang berarti malam ke-27 di bulan Ramadan. Tradisi ini dimulai sebagai bentuk syukur masyarakat atas berkah yang diberikan selama bulan suci Ramadan dan sebagai persiapan menyambut Hari Raya Idul Fitri.
Pesta Budaya Tujuh Likur tidak hanya sekadar perayaan, tetapi juga memiliki makna filosofis yang mendalam. Acara ini mencerminkan rasa syukur, kebersamaan, dan kerukunan antarwarga desa. Selain itu, tradisi ini juga menjadi media untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya lokal kepada generasi muda.
Salah satu acara utama dalam Pesta Budaya Tujuh Likur adalah pawai obor dan lampion. Warga desa, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, berpartisipasi dalam pawai ini dengan membawa obor dan lampion yang telah dihias. Pawai ini menciptakan suasana yang magis dan penuh cahaya, menggambarkan semangat dan antusiasme masyarakat dalam menyambut malam ke-27 Ramadan.
Pesta Budaya Tujuh Likur tidak akan berjalan sukses tanpa partisipasi aktif warga desa. Setiap tahun, warga desa bergotong-royong untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk acara ini. Mulai dari pembuatan lampion, dekorasi, hingga persiapan makanan, semua dilakukan secara bersama-sama.
Melalui Pesta Budaya Tujuh Likur, masyarakat Desa Mancung berperan aktif dalam melestarikan budaya lokal. Mereka tidak hanya mempertahankan tradisi yang telah ada, tetapi juga berusaha untuk mengenalkan budaya tersebut kepada generasi muda dan wisatawan. Ini merupakan upaya penting untuk memastikan bahwa warisan budaya tetap hidup dan dihargai.
Pesta Budaya Tujuh Likur di Desa Mancung, Bangka Barat, adalah perayaan yang penuh dengan keindahan budaya dan makna filosofis. Acara ini tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik dan mempererat hubungan antarwarga. Bagi wisatawan, ini adalah kesempatan emas untuk merasakan dan menghargai kekayaan budaya lokal. Mari kunjungi Pesta Budaya Tujuh Likur dan nikmati pesonanya yang memukau.(*)